Pengertian Teks Naratif: Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya

Teks naratif adalah salah satu jenis teks yang sering dijumpai dalam berbagai media, baik itu dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, atau pun di internet. Teks ini berisi cerita yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian, baik itu fiksi atau nonfiksi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai pengertian teks naratif, jenis-jenisnya, unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, struktur, dan contohnya.

Dengan mempelajari hal ini, diharapkan pembaca dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menghadapi tes Bahasa Indonesia, serta memperkaya kosa kata yang digunakan dalam penulisan.

Pengertian teks naratif

Pengertian Teks Naratif

Teks naratif adalah jenis teks yang digunakan untuk menceritakan suatu cerita atau kejadian berdasarkan urutan waktu atau kronologis. Teks ini dapat berupa cerita pendek, novel, dongeng, fabel, mitos, legenda, dan sebagainya.

Pembagian waktu dengan runtut dari awal hingga akhir sangat penting dalam teks naratif. Tujuannya adalah untuk menghibur pembaca dan memberikan pengetahuan tentang cerita yang disampaikan

Teks naratif biasanya memiliki struktur yang terdiri dari pengenalan (eksposisi), konflik, klimaks, dan penyelesaian (resolusi).

Pengenalan digunakan untuk memperkenalkan latar belakang cerita dan karakter-karakter utama. Konflik adalah masalah yang dihadapi oleh tokoh utama dan harus diatasi. Klimaks adalah puncak dari cerita atau saat-saat ketegangan tertinggi. Penyelesaian adalah bagian di mana masalah atau konflik selesai dan keadaan menjadi stabil kembali.

Teks naratif sering digunakan dalam sastra dan karya fiksi, tetapi juga dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk lain seperti film, drama, dan game. Untuk non-fiksi, teks naratif biasanya digunakan oleh wartawan untuk memberikan laporan investigasi.

Selain itu, teks naratif sering diujikan dalam tes Bahasa Inggris seperti UTBK dan TOEFL.

Jenis-jenis teks naratif

Jenis-jenis teks naratif

Dari sekian banyak teks yang ada, ada dua jenis teks yang tergolong sebagai teks naratif (narasi) berdasarkan sifat dan pesan dari peristiwa yang digambarkan, yakni teks narasi ekspositoris dan teks narasi sugestif.

Teks naratif ekspositoris adalah sebuah karangan narasi yang bertujuan untuk membuat pikiran pembaca terbawa sampai tergugah dari kisah yang disampaikan oleh penulis. Pembaca diharapkan bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan serta nilai moral setelah membaca teks naratif ekspositoris.

Teks naratif sugestif adalah teks narasi yang bertujuan untuk menyampaikan makna dari sebuah peristiwa atau kejadian sebagai pengalaman. Teks ini cenderung menggunakan kata-kata konotatif untuk menimbulkan kesan imajinatif. Contoh teks naratif sugestif dapat ditemukan dalam karya sastra seperti:

Cerpen (Cerita Pendek)

Cerpen adalah teks naratif yang menceritakan sebuah cerita dengan panjang yang singkat. Cerpen biasanya terdiri dari satu konflik utama dan fokus pada karakter utama dalam cerita. Cerpen sering kali memiliki pesan moral atau tema yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Novel

Novel adalah teks naratif yang memiliki panjang yang lebih panjang daripada cerpen. Novel biasanya memiliki plot yang lebih kompleks dan beragam, serta fokus pada karakter-karakter yang lebih banyak. Novel juga bisa memiliki banyak konflik, subplot, dan tema yang lebih mendalam.

Fabel

Fabel adalah teks naratif yang menceritakan tentang binatang atau objek lain yang diberi sifat manusia dan memiliki pelajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan. Fabel biasanya pendek dan memiliki ending yang mengejutkan.

Legenda

Legenda adalah teks naratif yang menceritakan tentang tokoh atau kejadian legendaris yang dianggap sebagai sejarah atau cerita rakyat. Legenda seringkali memiliki unsur-unsur fantastis dan biasanya memiliki pesan atau nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Mitos

Mitos adalah teks naratif yang menceritakan tentang dewa-dewi, makhluk-makhluk legendaris, atau kejadian mistis yang dianggap sebagai cerita rakyat atau sejarah. Mitos seringkali berisi ajaran moral dan kepercayaan tradisional yang dipegang oleh suatu masyarakat.

Semua jenis teks naratif memiliki struktur yang serupa, yaitu memiliki pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Struktur ini membantu pembaca memahami cerita dengan mudah.

Selain itu, setiap jenis teks naratif juga memiliki ciri khas dan pesan moral yang berbeda-beda. Dengan memahami jenis-jenis teks naratif, pembaca dapat lebih menikmati cerita dan memahami pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis.

Ciri-ciri teks naratif

Teks naratif memiliki ciri-ciri yang dapat membedakannya dari jenis teks lain. Berikut adalah beberapa ciri-ciri teks naratif:

  1. Mengandung alur cerita: Teks naratif memiliki alur cerita yang membawa pembaca dari awal hingga akhir. Alur cerita tersebut terdiri dari beberapa peristiwa yang saling berkaitan dan teratur.
  2. Menampilkan tokoh: Teks naratif menampilkan tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita. Tokoh-tokoh tersebut memiliki karakter dan perilaku yang berbeda-beda, serta saling berkaitan satu sama lain.
  3. Memiliki konflik: Teks naratif umumnya mengandung konflik yang menjadi pusat perhatian. Konflik tersebut bisa berupa masalah antara tokoh-tokoh, atau masalah yang dihadapi oleh tokoh utama dalam cerita.
  4. Mengandung nilai moral: Teks naratif seringkali memiliki nilai moral yang terkandung dalam ceritanya. Nilai moral tersebut dapat menjadi pesan atau pelajaran yang diharapkan dapat dipetik oleh pembaca.
  5. Menggunakan bahasa deskriptif: Teks naratif menggunakan bahasa yang deskriptif, yaitu bahasa yang mampu menggambarkan suasana, tokoh-tokoh, dan objek-objek dalam cerita.
  6. Bersifat subjektif: Teks naratif biasanya ditulis dengan sudut pandang tokoh utama, sehingga bersifat subjektif. Hal ini memungkinkan pembaca untuk merasakan emosi dan pengalaman tokoh utama dalam cerita.
  7. Memiliki tujuan menghibur: Teks naratif umumnya ditulis dengan tujuan untuk menghibur pembaca, sehingga bahasa yang digunakan cenderung bersifat lugas dan mudah dipahami.

Struktur teks naratif

Struktur teks naratif terdiri dari beberapa unsur yang saling berkaitan dan membangun cerita secara keseluruhan. Berikut adalah unsur-unsur struktur teks naratif:

  1. Pengenalan (Orientasi) – Pada bagian ini, penulis memperkenalkan latar waktu, tempat, serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita. Pengenalan bertujuan untuk memberikan gambaran awal bagi pembaca tentang situasi dan kondisi yang ada dalam cerita.
  2. Peristiwa Konflik – Ini adalah unsur paling penting dalam sebuah cerita naratif. Peristiwa konflik biasanya terjadi ketika tokoh utama menghadapi masalah atau rintangan yang harus diatasi. Konflik ini membuat cerita menjadi menarik dan memacu pembaca untuk terus membaca.
  3. Komplikasi – Komplikasi merupakan tahap dalam cerita naratif ketika konflik semakin memburuk dan membuat tokoh utama semakin kesulitan untuk mengatasi masalah tersebut.
  4. Klimaks – Pada bagian ini, terjadi puncak ketegangan dalam cerita naratif. Klimaks dapat berupa penyelesaian dari konflik yang ada atau pembacaan situasi yang mengarah pada penyelesaian konflik.
  5. Penyelesaian (Resolusi) – Penyelesaian adalah bagian terakhir dari cerita naratif, di mana konflik diselesaikan. Di sinilah pembaca mengetahui bagaimana masalah dalam cerita diatasi dan bagaimana akhir cerita.
  6. Kesimpulan – Bagian ini biasanya berisi pesan moral atau penilaian dari cerita. Kesimpulan membantu membentuk kesan akhir pembaca terhadap cerita yang dibacanya.

Contoh teks naratif lengkap dengan analisis strukturnya

Judul: Perjalanan Kucing Oren

Pengenalan:

Pada suatu pagi, Kucing Oren terbangun dari tidurnya dan merasa sangat lapar. Ia mencari makanan di dapur, tetapi tidak menemukan apapun. Kucing Oren merasa sangat sedih karena ia tidak memiliki pemilik yang merawatnya.

Komplikasi:

Suatu hari, Kucing Oren bertemu dengan seekor tikus kecil. Kucing Oren merasa sangat lapar dan ingin memakan tikus itu, tetapi tikus kecil meminta tolong pada Kucing Oren. Tikus kecil mengatakan bahwa ia tahu di mana ada tempat makan yang sangat lezat dan ia bersedia membawa Kucing Oren ke sana jika Kucing Oren tidak memakannya.

Sedangkan tikus kecil bertanya pada Kucing Oren tentang mengapa ia kelihatan sangat sedih, dan Kucing Oren pun menceritakan bahwa ia tidak memiliki pemilik dan tidak memiliki makanan. Tikus kecil merasa kasihan pada Kucing Oren dan menawarkan bantuan untuk mencari makanan.

Puncak:

Mereka berdua pun pergi bersama mencari makanan. Setelah berjalan cukup jauh, mereka menemukan sebuah toko ikan. Mereka memasuki toko itu dan melihat ada banyak sekali ikan yang lezat. Kucing Oren sangat senang karena ia sangat menyukai ikan.

Tetapi mereka terkejut ketika melihat pemilik toko datang dan mengejar mereka dengan sapu. Mereka berlari sekuat tenaga dan berhasil lolos.

Penyelesaian:

Akhirnya, mereka tiba di sebuah taman kecil dan menemukan seorang nenek tua yang memberikan mereka makanan. Nenek tua itu juga merawat Kucing Oren dan memberinya tempat tinggal yang nyaman. Kucing Oren sangat bahagia karena ia akhirnya memiliki rumah dan pemilik yang peduli padanya.

Kesimpulan:

Dari pengalaman tersebut, Kucing Oren belajar bahwa tidak semua orang akan merugikan dirinya dan bahwa ia dapat memiliki teman yang tidak sejenis dengannya. Ia juga belajar bahwa ada orang yang peduli padanya dan ia akhirnya mendapatkan tempat tinggal yang aman dan nyaman.

Judul: Petualangan Sang Penjaga Hutan

Berkali-kali dedaunan bergetar di antara bunyi kicau burung. Hutan ini sepi, tenang, tapi juga penuh kehidupan. Tak jauh dari sana, terdapat seorang lelaki tinggi tegap yang mengenakan pakaian serba hijau. Dia adalah penjaga hutan, dan tugasnya adalah menjaga dan melindungi hutan dari ancaman.

Hari itu, penjaga hutan sedang patroli di wilayah hutan yang lebih jauh dari biasanya. Di tengah jalan, ia mendengar suara tangisan bayi yang datang dari dalam hutan. Tanpa ragu, ia bergegas menuju sumber suara. Saat ia mendekati tempat tersebut, ia melihat seorang ibu yang lelah dan pucat duduk di antara rerimbunan daun. Bayinya terbaring di pangkuannya. Ibu itu berkata bahwa dia tersesat di dalam hutan dan tidak bisa menemukan jalan pulang.

Penjaga hutan langsung mengambil inisiatif untuk membantu. Ia membawa ibu dan bayinya keluar dari hutan. Dalam perjalanan pulang, ibu itu bercerita tentang betapa pentingnya menjaga hutan yang ada di sekitar mereka. Karena mereka semua saling tergantung pada keberadaan hutan itu, dari keseimbangan alam hingga sumber penghidupan.

Ketika tiba di rumah ibu itu, penjaga hutan membantu membawa bayi ke dalam rumah. Ibu itu sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh penjaga hutan. Dan dari hari itu, ia menjadi lebih sadar tentang pentingnya menjaga keberadaan hutan dan mengajarkan hal tersebut pada anaknya.

Penjaga hutan merasa senang dan puas dengan tugasnya. Setelah itu, ia kembali ke tempat asalnya dengan hati yang bahagia, dengan harapan bahwa dia dapat terus melindungi hutan dan semua makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Suka dengan Konten Ini?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 2225

No votes so far! Be the first to rate this post.

Kasih Tau Temen Kamu
Haruna
Haruna

Tech Enthusiast yang suka ngulik dan selalu penasaran dengan perkembangan teknologi terbaru.

Articles: 119

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *